Wednesday, February 8, 2023

Tahap-Tahap Menulis Buku Nonfiksi

 

Judul               : Tahap-Tahap Menulis Buku Nonfiksi
Resume ke      : 14
Tanggal           : 8 Pebruari 2023
Nara sumber   : Musiin, M.Pd
Gelombang     : 28
Tema               : Konsep Buku Nonfiksi
Moderator       : Yandri Novita Sari, S.Pd

As salamu ‘alaykum Guru Penulis Nusantara,

Terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Musiin, M.Pd, narasumber sekaligus dosen dan  founder Yapsi, yang telah membagi ilmu yang bermanfaat tentang bagaimana menulis buku nonfiksi. Semoga menjadi amal jariyah yang tidak terputus Tema ini melengkapi tema-tema menulis sebelumnya yang sangat berguna bagi semua peserta KBMN.

Dari segi kebahasaan, berbeda dengan tulisan fiksi yang bersifat bebas dan berisi angan-angan penulis, tulisan nonfiksi lebih ketat dalam banyak hal. Tulisan nonfiksi menggunakan gaya denotatif bukan konotatif seperti hiperbolis, metafora atau lainnya. Denotatif artinya tulisan berbasis data dan fakta didukung dengan dokumentasi. Jenis-jenis teks yang termasuk nonfiksi diantaranya biografi, esai, makalah, karya tulis ilmiah dan buku pegangan.

Dalam hal penulisan teks nonfiksi mempunyai 3 alur yaitu:

1.     1. Pola hirarkis

Teks disusun berdasarkan tingkat tertentu, dari bahasan yang mudah ke bahasan yang lebih rumit, contohnya: buku pelajaran

2.     2. Pola prosedural

Teks disusun berdasarkan urutan kerja, kegiatan atau proses, contohnya: buku panduan, manual dan resep masakan

3.     3. Pola Klaster

Teks disusun berdasarkan bab-bab atau subjudul tertentu yang bisa jadi tidak saling berkaitan tapi tetap dalam satu tema, contohnya: bunga rampai

Dalam hal urutan menulis, sama seperti menulis teks pada umumnya, langkah-langkah tersebut adalah:

1.     1. Pratulis

Pada kegiatan ini, penulis:

a. Menentukan tema. Dalam satu buku, sebaiknya tema yang diambil satu saja misalnya pendidikan, parenting, politik, motivasi, dll.

b. Mencari gagasan (brainstorming). Gagasan bisa didapat dari pengalaman sehari-hari baik dari diri sendiri maupun orang lain, keadaan lingkungan, perenungan atau berita dan status di media masa. Gagasan bisa juga didapat dari membaca buku, survey atau wawancara.

c. Merencanakan jenis tulisan. Dalam kegiatan ini, penulis menentukan alur penulisan, apakah teksnya akan berbentuk hirarkis, prosedural atau klaster.

d. Mengumpulkan bahan tulisan. Untuk mengumpulkan bahan tulisan ini, penulis harus banyak membaca buku atau artikel. Hal ini sangat penting sebagai pengembangan ilmu dan asupan tulisan sehingga tulisannya berisi.

e. Berdiskusi dengan orang yang berkompeten. Ada kalanya persepsi penulis terhadap suatu topik di artikel bisa keliru, maka berdikusi dengan orang yang ahli dibidangnya akan dapat meminimalisir atau bahkan menghilangkan kekeliruan tersebut.

f. Menyusun daftar. Karena buku nonfiksi harus memenuhi kaidah tertentu, maka menyusun daftar ini akan membantu membuat tulisan lebih fokus dan tetap pada tema yang dipilih.

g. Melakukan riset. Untuk mendapat kualitas obyektif pada tulisan riset sangat penting dilakukan. Selain itu, riset juga bisa membantu penulis memilih tema yang sedang berkembang di masyarakat. Untuk mengetahui topik yang sedang dicari, penulis bisa menggunakan google trends sebaga alat risetnya.

h. Menyusun kerangka tulisan. Kerangka tulisan disusun agar kohesi dan koherensi kalimat maupun paragraf terjaga dan tetap tersambung. Selain itu memudahkan penulis untuk mengkategorikan rujukan yang didapat sebelumnya. 

2. Menulis draft

Dua hal yang bisa dijadikan pegangan bagi penulis ketika mulai menyusun draft adalah pertama, tulis semua yang ada di benak dengan bebas (brainstorming). Idenya bisa dari, seperti sudah ditulis diatas, pengalaman, ketrampilan, penemuan, dan hasil dari kegiatan literasi. Kedua, tidak perlu memikirkan tentang kesempurnaan tulisan, tuangkan semua gagasan. Untuk mengetahui bagaimana cara menuangkan gagasan bisa klik disini. Anatomi tulisan nonfiksi biasanya terdiri dari beberapa halaman:

    1. Judul
    2. Persembahan (opsional)
    3. Daftar Isi
    4. Kata Pengantar (opsional)
    5. Prakata
    6. Ucapan Terimakasih (opsinal)
    7. Bagian-bagian / Bab
    8. Lampiran (opsional)
    9. Glosarioum
    10. Daftar Pustaka
    11. Indeks
    12. Profil Penulis

3. Merevisi draft

Kegiatan merevisi ini sangat penting untuk mendapatkan tulisan yang nyaman dibaca dari segi sistematika dan penuangan gagasan sehingga pembaca mendapat gambaran umum dari teks yang akan dibaca.

4. Menyunting naskah

Lebih lanjut pada kegiatan menyunting atau mengedit tulisan ini melibatkan pemeriksaan penggunaan bahasa, sturktur kalimat, pilihan kata, ejaan dan detail lainnya sesuai dengan kaidah tertentu misalnya KBBI. Termasuk disini adalah memeriksa unsur plagiarisme yang bisa dilakukan dengan aplikasi. Salah satunya dapat diklik disini.

5. Menerbitkan

Setelah semua kegiatan diatas dilakukan baik oleh penulis, editor, atau proofreader, maka buku sudah siap untuk cetak. Dengan demikian ketika buku beredar, tingkat kesalahan baik dari segi mekanis penulisan maupun kebahasaan sudah sangat minim. Untuk menerbitkan buku, penulis bisa memilih penerbit mayor atau penerbit indi

 

Demikian resume ini, semoga bermanfaat.

 

Mempermudah Proofreading dengan Aplikasi

 

Judul               : Mempermudah Proofreading dengan Aplikasi
Resume ke      : 12
Tanggal           : 3 Pebruari 2023
Nara sumber   : Susanto, S.Pd
Gelombang     : 28
Tema               : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Moderator       : Helwiyah, S.Pd., M.M

As salamu ‘alaykum Guru Penulis Nusantara,

Salam KBMN 28

Aktifitas penting dalam penulisan sebelum tulisan dipublikasikan adalah proof-reading. Kesalahan sedikit saja pada sebuah tulisan akan mengganggu kenyamanan pembaca. Diantara kesalahan tersebut bisa dikelompokkan menjadi beberapa. Pertama kesalahan ejaan seperti penggunaan huruf besar, kecil tanda koma, titik, petik dan sebagainya. Kedua, pemilihan kata atau konsistensi penggunaan kata ganti, nama atau istilah contohnya aku dan saya, kami dan kita, istilah dan terminologi, akan dan ingin juga bisa menimbulkan ketidak kenyamanan. Ketiga, keterkaitan gagasan baik dalam tingkat kalimat atau biasa disebut kohesi dan pada tingkat paragraf atau koheren dan penggunaan kalimat efektif dalam satu teks.

Proof-reading diperlukan untuk mengidentifikasi dan melakukan koreksi terhadap kesalahan tersebut. Aktivitas proof-reading berbeda dari editing. Proof-reading memerlukan ketelitian dari proof-readernya dalam hal detail penulisan sampai perombakan kalimat bila diperlukan sedangkan editing umumnya berkisar pada kelayakan naskah dan kebahasaan. Maka syarat seorang proof-reader adalah dia harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menguasai teknik dan aturan penulisan yang mengacu pada KBBI, EYD dan PUEBI. Selain itu seorang proofreader juga harus mempunyai kemampuan penguasaan bahasa yang baik.

Seorang proof-reader diharuskan mempunyai sikap obyektif pada naskah yang akan diperiksanya. Dia memposisikan diri sebagai calon pembaca. Ada beberapa langkah yang umum dilakukan oleh seorang proofreader terhadap naskah yang diperiksanya.

Pertama, melakukan revisi pada draf awal naskah dengan cara menambah, memindahkan, menghapus atau mengganti sebagian tulisan pada naskah agar menjadi kesatuan gagasan yang mudah dipahami pembaca. Meskipun demikian, materi asli dari naskah tetap dipertahankan.

Kedua, bila diperlukan menyusun ulang paragraf agar gagasan utama penulis tersampaikan secara teratur dengan memperhatikan kohesi dan koheren. Letak kalimat utama dan pendukungnya juga ditata kembali untuk membuat tulisan efektif dan efisien.

Berikutnya, memeriksa kembali tata bahasa dan pemilihan kata pada naskah. Hal ini memerlukan diskusi dengan penulis sehingga gagasan utama tidak bergeser atau bahkan berubah.

Terakhir, memeriksa kembali ejaan, penggalan kata, penggunaan unsur-unsur penulisan lain dengan merujuk pada kamus yang diperlukan.

Pada era digital sekarang ini, ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu seorang proof-reader dalam memeriksa ejaan, struktur kalimat atau pemilihan kata. Di MS Word pada ekstensi docx. ada menu bahasa yang bisa dipilih di bar bawah. Penulis atau proof-reader bisa menyeting bahasa sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam naskah. Bahkan dilembar kerja blog pun tersedia pengecekan bahasa secara default sehingga penulis bisa mudah menggunakannya. Dibawah ini adalah menu seting bahasa yang bisa dipilih untuk membantu kegiatan proof-reading.


Caranya blok teks yang sudah dibuat, bisa semua atau sebagian, lalu klik seting bahasa (lihat tanda merah), nanti akan muncul pilihan bahasa. Setelah itu pilih bahasa yang dikehendaki lalu klik ok. Maka mesin akan mengidentifikasi kesalahan tulis pada teks. Hasil identifikasi komputer akan tampak seperti dibawah ini (seting bahasa Inggris):

Pada kalimat diatas, garis biru menandakan kesalahan kata tungal. Sedangkan garis merah menandakan kesalahan kata jamak. Menu bahasa ini menyediakan pembetulannya dengan meletakkan kursor di kata yang salah kemudian klik kanan nanti akan muncul pembetulan kata tersebut. Pilih pembetulan kata yang dimaksud kemudian klik seperti gambar dibawah ini.


Cara ini sangat efektif untuk membetulkan banyak kata. Apabila yang salah adalah struktur kalimat maka akan muncul garis hijau, dimana proof-reader harus menyusun sendiri kalimat pembetulannya karena komputer tidak bisa.

Untuk menggunakan menu ini secara efektif tentu saja butuh latihan terus menerus. Selain menu default seting bahasa, ada aplikasi editor seperti trueeditor disini yang bisa memperbaiki struktur kalimat, kesalahan ketik, ejaan, pilihan kata dan parafrase. Tetapi aplikasi ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.  Ada juga aplikasi lebih lengkap bahkan bisa parafrase yaitu reverso, tetapi sayangnya belum ada pilihan Bahasa Indonesia 

Untuk yang berbahasa Indonesia, ada aplikasi SIPEBI. Sayangnya aplikasi ini harus diunduh dulu di window 10 belum kompatibel dengan android linknya disini.

Tetapi dari semua aplikasi yang digunakan yang paling utama adalah kemampuan dan ketelitian personal seorang proof-reader terhadap naskah yang diperiksanya karena bahasa adalah persepsi dan seni yang tidak akan tergantikan dengan alat.

Demikian resume ke-12 tentang proof-reading. Semoga bermanfaat.







Saturday, January 28, 2023

Materi dan Tugas Menulis Bahasa Inggris Fase E Kelas X

 



As salamu 'alaykum Gen Z SMK N 4 Semarang!

Nice to meet you again!

Pada blok 1 semester genap ini kalian banyak belajar tentang literasi, tidak hanya membaca tetapi juga berpartisipasi didalamnya dengan menulis. Bu Yuni sudah mengajarkan kalian membuat blog, mengetahui menu-menu pada halaman kerjanya dan juga bagaimana supaya tampilan tulisan kalian bisa nyaman dibaca orang lain dan mem-publish tulisan kalian. Keep writing! 

Materi yang sudah kalian pelajari di semester genap ini adalah:

1. Understanding and writing Descriptive Text by working with a flipbook

In this activities, you learned how to:

 



Judul               : Jejak Digital Guru dan Sandal Jepit
Resume ke      : 8
Tanggal           : 25 Januari 2023
Nara sumber   : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si
Gelombang     : 28
Tema               : Komitmen Menulis di Blog
Moderator       : Sigid PN, S.H


As salamu ‘alaykum Guru Penulis Nusantara,
Salam KBMN 28

"Bahkan sandal jepit saja meninggalkan jejak di dunia maya" (Dedi Dwitagama, 2023)

Diskusi KBMN  ke-8 ini dilakukan lewat zoom. Terasa gayeng karena, Bp. Dedi sang narasumber yang telah menyampaikan presentasi sebanyak 1.204 itu lebih banyak memberi kesempatan untuk tanya jawab bukan ceramah. Sebelumnya, Pak Dedi menyampaikan bahwa dari 3,31 juta guru di Indonesia, sangatlah sedikit guru yang hebat karena tidak produktif menulis. Hal ini cukup memprihatinkan. Tentu beliau paham, sebagai seorang guru, trainer, motivator menulis blog, kepala sekolah dan masih banyak lagi, pengalaman beliau berkunjung di berbagai wilayah  sangatlah panjang untuk bisa bercerita tentang kondisi literasi di Indonesia,

Wilayah kunjungan Bp. Dedi Dwitagama

1. Menentukan waktu terbaik untuk menulis
Masing-masing orang punya semacam 'prime time' sendiri-sendiri untuk menulis. Ada yang di malam hari, ada yang subhuh, ada pula yang diwaktu senggang. Manfaatkan waktu kapanpun dimanapun. Pasti selalu akan ada waktu yang bisa dimanfaatkan untuk menulis diantara padatnya kegiatan seseorang. 

2. Menentukan materi tulisan

Materi bisa apa saja, dimana saja dan darimana saja. Seorang guru tentu punya banyak kegiatan. Misalnya pada saat mengajar ada anak yang lucu, tulis saja. Ada pameran di sekolah, tulis. Kondisi sekolah, difoto dan ditulis. Menumbuhkan minat menulis siswa di blog harus mulai dari gurunya dulu.  Ketika siswa sudah melihat hasil karya gurunya, maka kepercayaan mereka terhadap guru akan tumbuh dan akhirnya meneladani.

Pada saat menulis mungkin penulis tidak mengira bahwa beberapa tahun kemudian tulisannya dirujuk banyak orang karena penting. Misalnya kondisi sekolah yang bagus, difoto kemudian dijadikan tulisan. Sekian waktu kemudian ada bencana sehingga kondisi sekolah berantakan, maka tulisan sebelumnya bisa dijadikan rujukan membuat tulisan berikutnya. Begitupun sebaliknya, kondisi sekolah yang belum dibangun, kemudian beberapa tahun kemudian dibangun tentu berbeda. Semua bisa dijadikan materi tulisan sehingga produktif.

Orang hebat itu kalau punya ide selalu ditulis sehingga orang lain bisa tahu dari membaca tulisannya. Jika menulis itu dijalani dengan serius dan sepenuh hati, maka banyak hal tidak terduga akan terjadi dan itu sungguh membahagiakan. Tulisan yang bermanfaat menjadi jejak digital sang penulis sekalipun dia telah tiada. Jangan sampai ketika nama seseorang diketik di google tidak ada jejaknya, sedangkan ketika 'sandal jepit' diketik langsung muncul berbagai gambar.

3. Memaksa siswa untuk menulis
Caranya dengan mengajari siswa menulis. Tentu ini lebih mudah daripada mengajak teman sejawat. Siswa bisa diberi hadiah nilai lebih tinggi bagi yang mau menulis. Kalau dalam satu kelas ada 30 siswa, maka sudah jadi 30 tulisan yang bisa dipublish di blog. 

4. Buat banyak ragam sosial media
Memuat tulisan di beberapa blog, FB, IG, youtube atau sosial media lainnya sangat dianjurkan sebagai 'gudang tulisan'. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada sosial media itu bangkrut atau hilang, file penulis masih bisa ditelusuri.

5. Hindari merasa nyaman tanpa menulis
Umumnya orang punya perasaan di zona nyaman sehingga tidak ingin bergerak lebih. Orang yang suka menulis itu adalah orang yang bergerak keluar dari zona nyaman untuk lebih memberi manfaat ke lebih banyak orang. 

Untuk lebih memotivasi diri agar konsisten menulis, terapkan tips berikut ini.



Semoga bermanfaat.
Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

Mengenal narasumber lebih jauh, silahkan kunjung blognya disini.







Ngemil Nulis? Apa Itu?

 


Judul               : Ngemil Nulis? Apa Itu?
Resume ke      : 9
Tanggal           : 27 Januari 2023
Nara sumber   : Prof. Dr. Ngainun Naim
Gelombang     : 28
Tema               : Menulis Itu Mudah
Moderator       : 
Lely Suryani, S.Pd., SD


As salamu ‘alaykum Guru Penulis Nusantara,
Salam KBMN 28

“Takutlah jika tidak menulis. Jangan takut jika tulisan kita salah atau jelek” (Prof. Ngainun Naim, 2023)

Prof. Dr. Ngainum Naim, nara sumber kali ini adalah guru besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, founder website Spirit-Literasi.id tempat tayang segala ide dan karya literasi. Profesor muda yang murah ilmu ini telah menghasilkan 45 buku dan ratusan artikel yang tersebar di berbagai website. Beliau masih terus membagi ilmunya untuk siapa saja terutama  para pendidik agar meninggalkan jejak berupa tulisan. Meskipun beliau seorang guru besar, bahasa yang disampaikan dalam memberikan motivasi untuk terus menulis begitu sederhana dan membumi juga mudah dipahami.

Bagaimana agar setiap peserta terus bisa menulis tanpa kesulitan? Berikut berapa tip dari beliau.

1. Pemilihan topik

Secara garis besar ada dua macam tulisan. Pertama, tulisan berat yaitu berkaitan dengan keilmuan karena harus didasari teori-teori yang benar dan analisa. Tulisan ini harus benar secara ilmiah. Kedua, tulisan ringan untuk selingan bacaan, mendapat motivasi atau pencerahan.

Untuk tulisan berat, tentu penulis akan menulis sesuai bidang kajiannya terutama berkaitan dengan ilmu yang dikuasainya sehingga pemilihan topik atau judul sudah jelas.


http://repo.iain-tulungagung.ac.id/17332/

Untuk tulisan ringan, cerita bisa ditulis dari kejadian sehari-hari yang dialami, misalnya menuliskan perjalanan. Hal ini lebih mudah karena penulis mengalami sendiri tidak perlu berandai-andai. Selanjutnya, penulis bisa memilih dari sudut pandang atau aspek mana yang akan diceritakan sehingga tulisan tidak melebar kemana-mana.

 

http://ngainun-naim.blogspot.com/

Berkaitan dengan menulis pengalaman ini, saya sudah menerapkan pada siswa-siswa kelas XII. Waktu pertama kali mereka menulis artikel untuk bloh, saya minta mereka untuk menuliskan pengalaman ketika mengikuti Prakerin (Praktek Kerja Industri). Saya bebaskan siswa untuk menulis dengan gaya masing-masing. Selanjutnya saya minta mereka untuk menguatkan tulisan dengan memberi ilustrasi berupa foto-foto kegiatan selama Prakerin. Hasilnya sungguh menakjubkan, menurut pendapat saya, bahwa tulisan mereka ternyata muncul dalam berbagai genre, ada yang naratif, prosedural, rekoun, bahkan analitik. Saya tidak menyangka bahwa hanya dalam satu kali pertemuan, siswa-siswa saya sudah bisa menulis dengan begitu bagus.

Untuk tulisan ‘berat’, saya minta siswa menulis materi yang saya ajarkan. Karena tujuan saya mengajarkan mereka agar punya kebiasaan menulis saya berikan toleransi untuk menyalin tempel artikel dari sumber lain dengan mencantumkan link-nya.

https://lavzire.blogspot.com/2023/01/pengalaman-praktik-kerja-lapangan-6.html

Baik menulis berat maupun ringan perlu banyak rujukan. Maka memperbanyak membaca dan menonton youtube akan memluas wawasan dan kosa kata yang akan memperkaya tulisan.

2. Menulis dan mengendapkan

Salah satu hambatan dalam menulis adalah sering membaca ulang dan mengedit tulisan yang baru sedikit sehingga tulisan tidak segera selesai. Untuk mengatasi hal ini, menulislah sampai selesai keluarkan semua yang ada dipikiran secara bebas. Jangang berpikir tentang ejaan, tanda baca, pemilihan kata, dll. Setelah selesai menulis, biarkan dulu. Bila menulisnya pagi hari, bacalah sore hari setelah mendapat kondisi psikologis yang berbeda. Mulai proses editing dengan memperhatikan tiap kalimat keterkaitan antar kalimat dan paragraf, ejaan, dan juga kesalahan penulisan. Tambahkan gagasan baru bila ada. Buang kalimat yang tidak sesuai. Setelah selesai semua baca ulang satu atau dua kali agar tulisan benar-benar layak untuk dibaca. Perlu diingat bahwa tulisan adalah jejak sang penulis, sehingga jejak ini harus layak dan bermanfaat.

3. Ngemil Nulis

Seperti pada kegiatan makan, ngemil disini artinya adalah menulis sedikit demi sedikit. Misalnya dengan memasang target sehari satu sampai tiga paragraf. Disini penulis tidak langsung menyelesaikan tulisannya sekali duduk. Ini juga bagus untuk membangun kebiasaan menulis. Dengan target yang ringan seperti ini, diharapkan menulis akan menjadi kebutuhan. Memaksa diri untuk setiap hari menulis selama tiga bulan akan memunculkan rasa ketagihan. Sehingga menulis akan sangat lancar seperti air mengalir. Lawan terberat adalah diri sendiri ketika muncul keengganan menulis, berhenti dan tidak menghasilkan karya.

dok. pribadi

4. Mulai menulis

Banyak teori tidak ada gunanya apabila tidak pernah mulai. Maka hasilkanlah tulisan, konsisten dan nikmati prosesnya. Kualitas tulisan akan meningkat seiring dengan kuantitas karya yang dihasilkan penulis. Maksudnya, semakin banyak tulisan yang dihasilkan, semakin bagus mutu tulisannya, semakin tajam analisanya dan semakin kaya perbendaharaan katanya.

Semoga bermanfaat.

Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi!

Tulisan berat karya narasumber, silahkan ikuti tautannya disini
Tulisan ringan karya narasumber, silahkan ikuti tautannya disini.
Salah satu tulisan pertama karya siswa, ada disini.
Untuk mengunjungi tulisan-tulisan siswa, silahkan klik disini.



Tuesday, January 24, 2023

Pengumpulan Tugas Menulis Blog Kelas XII

 


As salamu 'alaykum Gen Z SMK N 4 Semarang!

Semangat berakhlak dan berilmu!
Nice to meet you again.

Pada Tahun Pelajaran 2022/2023 semester genap, kita telah belajar banyak kegiatan literasi dalam pembelajaran. Kalian masuk dalam dikelompokkan menjadi blok 1 dan blok 2, mengapa demikian? Sistem ini bagus sih, kalian jadi lebih fokus pada ketrampilan dan keilmuan yang sedang kalian pelajari.

Untuk kelas Bahasa Inggris, kalian sudah belajar tentang blog, mengetahui menu-menu pada halaman kerjanya dan juga bagaimana supaya tampilan tulisan kalian bisa nyaman dibaca orang lain. Untuk kontennya kalian sudah mem-publishnya. 

Materi yang sudah kalian pelajari di semester genap ini dan sudah kalian publish adalah:

1. Free writing about Internship, introduction to working with blog

Ini adalah latihan menulis diawal pembelajaran sebelum Bu Yuni mengajarkan kalian membuat blog. Kalian harus punya materi terlebih dahulu, sehingga ketika blog kalian jadi, kalian tinggal kopipas, mengedit supaya tampilan rapi lalu mem-publishnya. Maka untuk kali pertama, tulisan kalian boleh menggunakan Bahasa Indonesia dengan gaya tutur kalian masing-masing. Setelah blog kalian jadi, tugas kalian berikutya adalah mengeksplorasi menu-menu yang ada di blog yang akan membuat tampilan blog kalian menarik. Free writing tentang PKL ini menjadi postingan pertama kalian. Terimakasih kalian sudah mengerjakannya dengan baik hanya dalam 2x pertemuan (8 JP).

2. Understanding and Writing Application Letters 

  •      Pada materi ini kalian sudah mempelajari
  1.     Definition of Application Letters
  2.     The Objectives of writing Application Letters
  3.     The expressions commonly used in Application Letters
  4.     Finding Job Advertisements followed by Writing Application Letters.
  5.     Presenting your tasks of application letters by publishing them in your personal blog.
Tugas memahami dan menulis Application Letters ini selesai dalam 3 x pertemuan, dari point 1 sampai poin 5.

3. Understanding and Doing Job Interviews 

  • Pada materi ini kalian mempelajari berbagai hal sehingga kalian mempunyai deskripsi bagaimana wawancara kerja dilakukan.
  1. Definition of Job Interviews    
  2. The objectives of Job Interviews
  3. The expressions commonly used in Job Interviews
  4. Searching dialogues on Job Interviews
  5. Doing a Job Interview with your friend, recording in a video. In this activity, you did a job interview online or directly face-to-face.
  6. Publishing your video in your blog.

Thank you you did all your jobs very well. Your videos showed that you have a good ability in speaking English. I hope you develop your language skills especially writing and speaking in the future. you are world wide netizens.

4. Understanding and Writing a CV or Resume

  • In this material instruction, you have learned about how to show your track record of background education, previous job, etc in writing your CV.

  1. Definition of CV and  resume
  2. The aims of CV and resume
  3. Sentences /clauses/ expressions commonly used in writing a CV
  4. Sample of CV or resume
  5. Writing CV

Thank you that you did all your jobs well. This material is so much needed in your future, not only for applying for jobs but also for having your own business because you have to ask for a business license from the government. In getting business licence one of the requirements is your CV.

In all writing activities in MS Word, you have learned how to: 

  1. set worksheets in English United State language.
  2. use menu auto-correction, identifying miss-spelling, miss-structure, fragmented sentences
  3. paraphrase long sentences, find synonyms, and eliminate unused wordings
  4. search appropriate references  

In the speaking activity, you did it in a job interview. 

For instructional material please visit here. 
For the summative test click here
How to create a blog click here

Please do blog walking, visit your friends' blogs, and leave comments. Below is the list.

XII DPIB 1

  1. Adilla Zahra Z disini 
  2. Aisyah Nuraini disini
  3. Alvanya Syafa T disini
  4. Amanda Putri Dewi disini
  5. Annisa Tri Rahmawati disini
  6. Aprilia Diva Safitri disini
  7. Bilal Al Habsy disini
  8. Chevira A R  disini
  9. Dani Prasetya P P disini
  10. Deswita A A disini
  11. Dewa Putra P E disini
  12. Elisa Ardiyani disini 
  13. Eren Syafri disini
  14. Fadil Ahmad Zaki disini
  15. Faikar Irmawan disini
  16. Galuh Evi Nanda P disini
  17. Gangsar Putri M disini
  18. Hafid Laurino A disini
  19. Luhur Kinanjar P disini
  20. Muhammad A Hasib disini
  21. Muhammad Athar W disini
  22. Muhammad Dafa K disini
  23. Muhammad Yusuf A S disini
  24. Pandu Januarta disini
  25. Putri Adisty disini
  26. Rafli Zidan Eka Ramadhan disini
  27. Ranu Arga Joda disini
  28. Rizky Bagus Wibowo disini
  29. Safina Ardelia A disini
  30. Safira D R disini
  31. Salsabila disini
  32. Sheryl Nadia Citra disini
  33. Sonia Dwi J W disini
  34. Tabina Astryt D S disini
  35. Tegar Randhy P P disini
  36. Yassarulya Atha Bilbina disini

XII DPIB 2

  1. Adi Prasetyo here
  2. Aditia Rahmawati here
  3. Adriano Bagus Y here 
  4. Alleandro Farrel F here
  5. Angelina I K N here
  6. Arlinda here
  7. Arum Anafarel here
  8. Arya Alvin Maulana here
  9. Aulia Ayu Putrianna here
  10. Dina Achmawati K here
  11. Fina Saadah here
  12. Ghullam Athallah D here
  13. Glory Kartika D J here
  14. Indy Agustina here
  15. Kennya Aullya W here
  16. Kiki Jovanca here
  17. Lavenia Angie P D here
  18. Marsya Dhea here
  19. Maulida Ismin Nisa here
  20. Muhamad Fahmi S M here
  21. Muhammad Hudi Asrori here
  22. Muhammad Raditya Farooq here
  23. Muhammad Rafli here
  24. Muhammad Rizki W Akbar here
  25. Naena Fajar Fauziah here
  26. Nesya Naila Hana here
  27. Rafeyfa Asyla here
  28. Rafli Akbar Eka Saputra here
  29. Soffuroul Illiya here
  30. Yoga Rahmat S here
  31. Yogi Taufiq S here
  32. Yuni Larasati here
  33. Yunita Oki Prasanti here
  34. Zakia Auliya here

XII DPIB 3

  1. Ajeng Andika Dewimurti here
  2. Andhika Bayu Pradita here
  3. Arif Oktafiandi here
  4. Arista Nadya Faizanafla here
  5. Aureola Atma Ayu Maharani here
  6. Azharrua Anandika here
  7. Bintang Anggara Ramadhani 
  8. Clara Gita Alviana here
  9. Deswita Stevani Prahasti here
  10. Diajeng Januantika Putri here
  11. Diana Intan Cahyani here
  12. Diva Angelina Oktaviantari here
  13. Elexa Gadih Admayra here
  14. Faadhil Afif Pratama here
  15. Farah Fadhilatul Azfa here
  16. Fasya Yudita Salsabila
  17. Jasinta Sekarjati here
  18. Kreshna Maheswara here
  19. Maretha Berliana Rollanda Putri here
  20. Muhamad Kamal Syafirin here
  21. Muhammad Farrel Fayzan Akhtar
  22. Muhammad Manaf Otta Jaladhi
  23. Nathaniela Nirwasita Christiani here
  24. Novania Ekasuci Rahmadhani here
  25. Nur Umi Fatimatul Yaroh here
  26. Rosiana Anggraeni Hedwig here
  27. Setiawan Putra Aldiansyah here
  28. Shella Maranatha here
  29. Shifa Normalita Cahyaningtyas here
  30. Theofillio Leonardo Putra S here
  31. Tissa Tamariska here
  32. Wisnu Dwi Nugroho here
  33. Yodharma Rizky Prayoga 
  34. Yonathan Valerino here
  35. Yosia Mario Hematang here


XII TAV 2

  1. Abdul Rosyid Sayyaf  here
  2. Afifah Atthohiroh  here
  3. Al-Kheisya Kaila N  here
  4. Andhika Bagus A  here
  5. Andhinta Jihan F  here
  6. Anityo Adi Putranto  here
  7. Arin Puput Widyawati  here
  8. Banyu Rimba Argopuro  here
  9. Candra Tri Wibowo  here
  10. Daffa Eka Wardana  here
  11. Dewi Ayu Anjani  here
  12. Diaz Mega Mayhendra  here
  13. Dini Arfiani  here
  14. Erika Oktafiani Putri  here
  15. Farazeta Aurellia R  here
  16. Figo Alfirdaus  here
  17. Frilio Agatha Mahesya  here
  18. Hafidz Alif Kusuma  here
  19. Ibnu Andhika Priyatna  here
  20. Indra Setiawan Al Furqon  here
  21. Kevin Caesario  here
  22. Lintang Arnika Sari  here
  23. Luthfi Maulidia  here
  24. Mitzy Maharani Azzahro  here
  25. M Rasya E R  here
  26. M Najwa Syarif  here
  27. Nelsa Novina R  here
  28. Rafli Rozaq W  here
  29. Raysa Aulia T here
  30. Rizal Fauzy Rafki I  here
  31. Rizky Purnama Aji  here
  32. Rosycha Lailatus S  here
  33. Satria Adi S  here
  34. Tiara Aisha A  here
  35. Ulima A'inur R  here
  36. Yulian Arthana  here

Daily Test Element Writing and Presenting : Argumentative Text

  Before you do the test, read the directions. Do the test yourself. Copy and paste the text and questions into your blogs then publish! Pla...