Previous post

Friday, January 13, 2023

Di Kebun Prestasi

 



Judul               : Di Kebun Prestasi
Resume ke      : 3

Gelombang     : 28
Tanggal           : 13 Januari 2023
Tema               : Gali Potensi Ukir Prestasi

Nara sumbe     : Aam Nurhasanah, S.Pd
Moderator       : Arofiah Afifi, S.Pd

As salamu ‘alaykum Guru Hebat Nusantara

Moto hidup Bu Aam: Ingin menulis 1000 buku, selalau berbagi dan menginspirasi negeri.

Pertemuan ke-3 ini saya seperti menghadapi hidangan buah-buahan segar, manis dan bervitamin. Buah itu ada dalam satu nampan tertata indah dan menggiurkan. Begitulah yang saya lihat ketika mengikuti tuturan Bu Aam narasumber kali ini. Mengapa demikian? Banyak hal tidak bisa saya percaya. Hanya dalam waktu dua tahun, begitu banyak prestasi yang dicapai. Itu ditengah masa pandemi, lho! Sementara saya terkapar di rumah sakit dengan selang oksigen dan infus di badan saya dan suntikan tiap pagi siang malam yang menusuk perut dan lengan, pada saat yang bersamaan diseberang sana ada orang yang mengunduh banyak prestasi luar biasa.

Didampingi Bu Ovi sebagai moderator, saya menikmati kisah bu Aam bagaimana sampai pada capaian tersebut. Pertemuan diawali dengan pertanyaan pemantik yang menawan ‘Apa alasan Bapak/Ibu bergabung di kelas KBMN?’ Banyak ungkapan jawaban seperti menggali potensi, menjadi teladan anak didik, mengembangkan diri menjalin silaturahim, membangkitkan kembali semangat, kenangan anak cucu dsb tetapi intinya semua ingin jadi penulis.

Sama seperti pada pertemuan sebelumnya yang penuh dorongan semangat untuk bisa menghasilkan tulisan, pertemuan inipun Bu Aam mengulang kembali adagium penulis pemula. Kita bisa mulai dari apa yang kita sukai dan alami. Bentuk tulisan bisa puisi, pantun, cerpen, novel atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri,

Pengalaman Bu Aam sebagai penulis pemula dulu, seperti takut tulisan jelek, takut dibuli, takut tulisan tidak sempurna, tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam mempublikasikan tulisan tidak menjadikan beliau patah semangat. Beliau pernah tidak lulus di KBMN gelombang delapan tetapi berusaha memupuk kembali semangat diri, mengulang pelatihan sampai akhirnya lulus di gelombang duabelas bisa menjadi contoh semangat bagi para penulis pemula. Peran mentor pada waktu itu, Bunda Kanjeng, menjadi tantangan yang penyemangat hingga tulisan Bu Aam ada di urutan pertama dari empatpuluh dua penulis se-Indonesia. Buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng seakan menjadi pembuka untuk melaju pada capaian berikutnya hingga lahirlah buku solo yang pertama. Mengukir Mimpi Menjadi Penulis Hebat yang rilis bulan Agustus 2020 mendapat animo luar biasa dari para pembaca hingga membawa Bu Aam keliling Indonesia.

Menjadi tim solid Om Jay dan mendapat tugas menjadi moderator pada kelas menulis dan bicara membuat semangat menulis semakin menguat hingga lahir buku solo kedua berjudul Kunci Sukses Menjadi Moderator Online. Nasehat Om Jay untuk setiap hari menulis dipatuhi dengan membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi. Tidak hanya itu, kepiawaian menulis Bu Aam dibuktikan dengan mengikuti tantangan menulis dari Prof Eko Indrajit yang kemudian mewujudkan mimpinya melihat bukunya terpampang di rak Gramedia yang juga dirilis dalam bentuk e-book berjudul Parenting 4.0: Mengenali Pribadi dan Potensi Anak Generasi Multiple Intelegence. Prestasi berikutnya menjadi bukti tak terbantahkan kemampuan Bu Aam dalam menulis dengan diraihnya 10 besar dalam sebuah lomba blog kemudian menjadi juara pertama Lomba Blog PGRI di bulan Maret 2021.

Sepertinya Bu Aam ini orang yang adrenalinnya akan meningkat pesat kalau ada  tantangan. Kali ini beliau menulis konsisten tanpa jeda selama duapuluh delapan hari hingga lahirlah buku Blogger Inspiratif.


Lulus dari KBMN angkatan 12 beliau mendapat kepercayaan dari Bunda Kanjeng untuk menjadi kurator atau penanggungjawab buku yang kemudian melahirkan banyak antologi diantaranya Jejak Digital Motivator Andal, Patidusa Pujangga Wiyata, The Power of Silaturahmi in Writing, Purwakarya Literasi, Writing is My Passion, How to be A Writer, dan We Love Writing, dll. Ada pengalaman yang mengharukan ketika Bu Aam menjadi kurator. Salah satu mantan muridnya  yang menjadi TKI di Arab Saudi mengiriminya sebuah naskah novel. Juminah, nama alumi tersebut, sudah berkerja selama lima tahun di sana, menjadi tulang punggung keluarga dengan membiayai sekolah adik-adiknya. Kisah Juminah menemukan cintanya di tanah Arab menjadi novel setebal tigaratus halaman berjudul Seindah Takdir Cinta.

Tantangan demi tantangan menulis, menjadi kurator dan editor terus berdatangan. Di bawah mentoring Bu Aam muncullah penulis-penulis alumni KBMN seperti Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustadzah Mutmainah, Ustadzah Ovi dll yang akhirnya menjadi tim solid Om Jay dalam menggerakan Kelas Belajar Menulis berikutnya. Dengan padatnya kegiatan berkaitan dengan tulis menulis, Bu Aam masih bisa melahirkan buku keempat berjudul Rajin Menulis Berbuah Manis. Jumlah keseluruhan buku yang ditulis beliau baik solo maupun antologi berjumlah 56. Bahkan bisa menyelesaikan sebuah buku hanya dalam waktu satu minggu! Prestasi yang sangat impossible buat kebanyakan orang.


Dari beberapa pertanyaan tentang bagaimana Bu Aam bisa menulis seproduktif itu, berikut tips yang dibagikan beliau:

1.     Ikut tantangan menulis bareng menjadi buku Antologi dengan berbagai tema

2.  Berusaha menulis 10 halaman setiap hari di A4 sehingga dalam 5 hari mendapat 50  halaman, bila dicetak dalam bentuk buku bisa menjadi 100 halaman.

3.     Edit dan tata lay out selama 2 hari.

4.     Kirim ke penerbit


Tips agar semangat menulis tetap menyala dan banyak ide

1.     Punya niat dalam bentuk target, misalnya ingin menulis 1000 buku.

2.     Pilih tokoh panutan sebagai motivasi, dalam hal ini bu Aam menjadikan Om Jay sebagai inspirator sehingga ketika semangat menurun, ada yang mengingatkan.

3.  Rajin berkunjung, baca dari beri komentar tulisan peserta lain, banyak membaca akan membuat tulisan ‘gemuk’ karena berisi.

4.     Selalu belajar dan berproses hingga bisa naik kelas

5.     Jangan pernah merasa tua untuk memulai, Bunda Kanjeng sebagai teladan

6.     Jangan terpengaruh dengan ujaran-ujaran yang melemahkan

7.     Bila ide terasa bumpet, lakukan refreshing hingga mood kembali naik.



Ternyata Bu Aam tidak hanya piawai menulis tapi juga merajut! Tidak main-main beliau menyabet juara
  3 dalam lomba merajut kreasi masker!

     Doa saya untuk keberkahan dan kebahagiaan Bu Aam dan keluarga.  








4 comments: