Previous post

Wednesday, February 8, 2023

Mempermudah Proofreading dengan Aplikasi

 

Judul               : Mempermudah Proofreading dengan Aplikasi
Resume ke      : 12
Tanggal           : 3 Pebruari 2023
Nara sumber   : Susanto, S.Pd
Gelombang     : 28
Tema               : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Moderator       : Helwiyah, S.Pd., M.M

As salamu ‘alaykum Guru Penulis Nusantara,

Salam KBMN 28

Aktifitas penting dalam penulisan sebelum tulisan dipublikasikan adalah proof-reading. Kesalahan sedikit saja pada sebuah tulisan akan mengganggu kenyamanan pembaca. Diantara kesalahan tersebut bisa dikelompokkan menjadi beberapa. Pertama kesalahan ejaan seperti penggunaan huruf besar, kecil tanda koma, titik, petik dan sebagainya. Kedua, pemilihan kata atau konsistensi penggunaan kata ganti, nama atau istilah contohnya aku dan saya, kami dan kita, istilah dan terminologi, akan dan ingin juga bisa menimbulkan ketidak kenyamanan. Ketiga, keterkaitan gagasan baik dalam tingkat kalimat atau biasa disebut kohesi dan pada tingkat paragraf atau koheren dan penggunaan kalimat efektif dalam satu teks.

Proof-reading diperlukan untuk mengidentifikasi dan melakukan koreksi terhadap kesalahan tersebut. Aktivitas proof-reading berbeda dari editing. Proof-reading memerlukan ketelitian dari proof-readernya dalam hal detail penulisan sampai perombakan kalimat bila diperlukan sedangkan editing umumnya berkisar pada kelayakan naskah dan kebahasaan. Maka syarat seorang proof-reader adalah dia harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menguasai teknik dan aturan penulisan yang mengacu pada KBBI, EYD dan PUEBI. Selain itu seorang proofreader juga harus mempunyai kemampuan penguasaan bahasa yang baik.

Seorang proof-reader diharuskan mempunyai sikap obyektif pada naskah yang akan diperiksanya. Dia memposisikan diri sebagai calon pembaca. Ada beberapa langkah yang umum dilakukan oleh seorang proofreader terhadap naskah yang diperiksanya.

Pertama, melakukan revisi pada draf awal naskah dengan cara menambah, memindahkan, menghapus atau mengganti sebagian tulisan pada naskah agar menjadi kesatuan gagasan yang mudah dipahami pembaca. Meskipun demikian, materi asli dari naskah tetap dipertahankan.

Kedua, bila diperlukan menyusun ulang paragraf agar gagasan utama penulis tersampaikan secara teratur dengan memperhatikan kohesi dan koheren. Letak kalimat utama dan pendukungnya juga ditata kembali untuk membuat tulisan efektif dan efisien.

Berikutnya, memeriksa kembali tata bahasa dan pemilihan kata pada naskah. Hal ini memerlukan diskusi dengan penulis sehingga gagasan utama tidak bergeser atau bahkan berubah.

Terakhir, memeriksa kembali ejaan, penggalan kata, penggunaan unsur-unsur penulisan lain dengan merujuk pada kamus yang diperlukan.

Pada era digital sekarang ini, ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu seorang proof-reader dalam memeriksa ejaan, struktur kalimat atau pemilihan kata. Di MS Word pada ekstensi docx. ada menu bahasa yang bisa dipilih di bar bawah. Penulis atau proof-reader bisa menyeting bahasa sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam naskah. Bahkan dilembar kerja blog pun tersedia pengecekan bahasa secara default sehingga penulis bisa mudah menggunakannya. Dibawah ini adalah menu seting bahasa yang bisa dipilih untuk membantu kegiatan proof-reading.


Caranya blok teks yang sudah dibuat, bisa semua atau sebagian, lalu klik seting bahasa (lihat tanda merah), nanti akan muncul pilihan bahasa. Setelah itu pilih bahasa yang dikehendaki lalu klik ok. Maka mesin akan mengidentifikasi kesalahan tulis pada teks. Hasil identifikasi komputer akan tampak seperti dibawah ini (seting bahasa Inggris):

Pada kalimat diatas, garis biru menandakan kesalahan kata tungal. Sedangkan garis merah menandakan kesalahan kata jamak. Menu bahasa ini menyediakan pembetulannya dengan meletakkan kursor di kata yang salah kemudian klik kanan nanti akan muncul pembetulan kata tersebut. Pilih pembetulan kata yang dimaksud kemudian klik seperti gambar dibawah ini.


Cara ini sangat efektif untuk membetulkan banyak kata. Apabila yang salah adalah struktur kalimat maka akan muncul garis hijau, dimana proof-reader harus menyusun sendiri kalimat pembetulannya karena komputer tidak bisa.

Untuk menggunakan menu ini secara efektif tentu saja butuh latihan terus menerus. Selain menu default seting bahasa, ada aplikasi editor seperti trueeditor disini yang bisa memperbaiki struktur kalimat, kesalahan ketik, ejaan, pilihan kata dan parafrase. Tetapi aplikasi ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.  Ada juga aplikasi lebih lengkap bahkan bisa parafrase yaitu reverso, tetapi sayangnya belum ada pilihan Bahasa Indonesia 

Untuk yang berbahasa Indonesia, ada aplikasi SIPEBI. Sayangnya aplikasi ini harus diunduh dulu di window 10 belum kompatibel dengan android linknya disini.

Tetapi dari semua aplikasi yang digunakan yang paling utama adalah kemampuan dan ketelitian personal seorang proof-reader terhadap naskah yang diperiksanya karena bahasa adalah persepsi dan seni yang tidak akan tergantikan dengan alat.

Demikian resume ke-12 tentang proof-reading. Semoga bermanfaat.







No comments:

Post a Comment