Previous post

Monday, March 13, 2023

Happy Silver Anniversary, Om Jay!

The Humble Person

Pertama kali saya membaca nama Om Jay di grup sejuta Guru Ngeblog. Ngeblog ya bukan Go Blog.  Beberapa waktu kemudian ada postingan kopdar KBMN angkatan 28. Saya yang sudah kebelet bisa menulis tentu saja menyambut dengan antusias. Meskipun harus mengeluarkan dana tidak sedikit.

Cerita punya cerita, sampailah saya di Gedung Guru Jakarta. Tidak ada satupun orang yang saya kenal sebelumnya kecuali dari obrolan di WA yang saya hampir tidak pernah merespon. Jadi ini pelajaran ya, jangan meremehkan mereka yang tampaknya tidak aktif, diam-diam mereka menunggu waktu yang tepat untuk bergabung. Entah kenapa, begitu berkumpul rasanya akrab begitu saja. Mungkin ini karakter guru, ya, yang biasa bertemu murid baru langsung sok akrab begitu.

Hati saya gembira berharap bertemu dengan Dr. Wijaya Kusuma. Saya membayangkan orangnya tinggi besar, berwibawa, tatapannya serius dengan suaranya berat. Ya, iyalah kan reputasinya luar byasah. Pasti karismatik, dong! Begitulah. Malampun datang. Ada kabar bahwa Om Jay sedang dalam perjalanan, akan sampai Gedung Guru sekitar sekitar jam sepuluh malam. Baiklah, saya akan menunggu. Tempat menginap peserta ada di lantai 4. Saya exciting, tidak pingin tidur. Sampai kemudian saya dengar ada suara mengatakan Om Jay sudah datang. Hore! Sayapun keluar kamar. Di ruang santai sudah ada beberapa orang berkumpul. Saya mencari-cari sosok tinggi besar yang ada di bayangan saya. Sayapun bertanya sambil berbisik pada bu guru disebelah saya, “Om Jay yang mana?” Dia menjawab sambil menolehkan kepala. O la la..! Ternyata...


Malam itu sayapun ikut duduk diam mendengarkan. Ya, saya Cuma mendengarkan ingin memetik kalimat-kalimat Om Jay langsung dari orangnya.

Kesan pertama saya, dengan segudang prestasi, sosok ini begitu humble, kindhearted. Cara bicaranya tidak ada angkuhnya sama sekali. Begitu santai dan merakyat membuat saya yang sebetulnya asing merasa hangat menjadi hadirin disana.

Berikutnya ketika selesai acara KBMN, Om Jay mengajak beberapa peserta untuk merasakan naik MRT. Itu pengalaman yang menyenangkan penuh gelak canda. Senangnya kami bisa ngobrol dan berfoto-foto dengan beliau. Di situpun saya semakin kagum dengan kerendahan hati beliau. No gengsi meskipun full prestasi.

Dulu saya pernah menemukan posting Om Jay yang mengabarkan berita Tante Rokhayah harus menjalani isolasi karena Covid 19. Disitu ada foto Om Jay dengan caption harus berpisah dengan istri dua minggu. Saya merasakan kesedihan sebab saat itu saya baru saja pulang dari rumah sakit karena Covid juga. Foto itu membekas di hati saya. Beberapa waktu kemudian, ada postingan Om Jay bersama keluarga.


Saya ikut merasa gembira ketika Om Jay memposting anak perempuan cantiknya  yang akan menikah. Dan terbaru ini, foto-foto Om Jay merayakan Silver Anniversary bersama istri, keluarga dan handai taulan.

Apa sih yang ada dalam benak kita ketika ada seorang ayah yang mengabarkan dengan bahagia tentang anaknya? Apa sih yang ada di benak kita ketika ada seorang suami memposting foto dia dan istrinya dengan gembira? Apa sih yang ada dalam benak kita ketika seorang suami dengan begitu bebas kapan saja menggunakan hp istrinya untuk memposting atau merespon wa? Ya, there must be a strong emotional bonding! Itulah yang saya tangkap. Dari beberapa sumber yang saya baca, Om Jay dan Tante Rokhayah bagaikan mimi lan mintuno. Selalu bersama baik secara raga maupun jiwa. Keduanya saling memberi kenyamanan satu sama lain.


Saya seperti menemukan bukti hadits riwayat at Tirmidzi orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, sebaik-baik kalian adalah yang terbaik pada istrinya. Juga hadits yang sejenis sebaik-baik kalian adalah oranh yang paling baik terhadap keluarganya.

Emotional bonding yang kuat ini seberti semangat yang memancar menjadi kemanfaatan bukan hanya ke lingkungan terbatas seperti keluarga, tapi juga ke luar yang luas sekali bahkan dalam lingkup negara! Lagi-lagi disini saya menemukan bukti nyata hadits at Thabaraany, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Saya berdoa kepada Allah subhanallahu ta’ala semoga kebahagiaan, kesehatan dan dan keberkahan selalu menyelimuti Om Jay dan keluarga. Amin.

Ada semut di gelas basah
Gelas bening tampak airnya
Selamat pesta perak Om Jay dan Tante Rokhayah
Semakin kuat cinta yang terbina

Tetaplah indah mawar berduri
Dipadu melati indah warnanya
Istri tercinta pusatnya hati
Semoga barakah sampai ujung usia


Semarang, 13.3.2023 j 23.50 

3 comments: