Judul :
Di Kebun Prestasi
Resume ke : 3
Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi
Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd
As salamu ‘alaykum Guru Hebat Nusantara
Moto hidup Bu Aam: Ingin menulis 1000 buku, selalau berbagi dan menginspirasi
negeri.
Pertemuan ke-3 ini saya seperti menghadapi hidangan buah-buahan segar, manis dan bervitamin. Buah itu ada dalam satu nampan tertata indah dan menggiurkan. Begitulah yang saya lihat ketika
mengikuti tuturan Bu Aam narasumber kali ini. Mengapa demikian? Banyak hal
tidak bisa saya percaya. Hanya dalam waktu dua tahun, begitu banyak prestasi
yang dicapai. Itu ditengah masa pandemi, lho! Sementara saya terkapar di rumah
sakit dengan selang oksigen dan infus di badan saya dan suntikan tiap pagi
siang malam yang menusuk perut dan lengan, pada saat yang bersamaan diseberang
sana ada orang yang mengunduh banyak prestasi luar biasa.
Didampingi Bu Ovi sebagai moderator, saya
menikmati kisah bu Aam bagaimana sampai pada capaian tersebut. Pertemuan
diawali dengan pertanyaan pemantik yang menawan ‘Apa alasan Bapak/Ibu bergabung
di kelas KBMN?’ Banyak ungkapan jawaban seperti menggali potensi, menjadi
teladan anak didik, mengembangkan diri menjalin silaturahim, membangkitkan
kembali semangat, kenangan anak cucu dsb tetapi intinya semua ingin jadi
penulis.
Sama seperti pada pertemuan sebelumnya
yang penuh dorongan semangat untuk bisa menghasilkan tulisan, pertemuan inipun Bu
Aam mengulang kembali adagium penulis pemula. Kita bisa mulai dari apa yang
kita sukai dan alami. Bentuk tulisan bisa puisi, pantun, cerpen, novel atau
kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri,
Pengalaman Bu Aam sebagai penulis pemula
dulu, seperti takut tulisan jelek, takut dibuli, takut tulisan tidak sempurna,
tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam mempublikasikan tulisan tidak menjadikan
beliau patah semangat. Beliau pernah tidak lulus di KBMN gelombang delapan
tetapi berusaha memupuk kembali semangat diri, mengulang pelatihan sampai
akhirnya lulus di gelombang duabelas bisa menjadi contoh semangat bagi para
penulis pemula. Peran mentor pada waktu itu, Bunda Kanjeng, menjadi tantangan
yang penyemangat hingga tulisan Bu Aam ada di urutan pertama dari empatpuluh
dua penulis se-Indonesia. Buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama
Bu Kanjeng seakan menjadi pembuka untuk melaju pada capaian berikutnya hingga
lahirlah buku solo yang pertama. Mengukir Mimpi Menjadi Penulis Hebat yang
rilis bulan Agustus 2020 mendapat animo luar biasa dari para pembaca hingga
membawa Bu Aam keliling Indonesia.
Sepertinya Bu Aam ini orang yang adrenalinnya
akan meningkat pesat kalau ada tantangan.
Kali ini beliau menulis konsisten tanpa jeda selama duapuluh delapan hari
hingga lahirlah buku Blogger Inspiratif.
Lulus dari KBMN angkatan 12 beliau mendapat kepercayaan dari Bunda Kanjeng untuk menjadi kurator atau penanggungjawab buku yang kemudian melahirkan banyak antologi diantaranya Jejak Digital Motivator Andal, Patidusa Pujangga Wiyata, The Power of Silaturahmi in Writing, Purwakarya Literasi, Writing is My Passion, How to be A Writer, dan We Love Writing, dll. Ada pengalaman yang mengharukan ketika Bu Aam menjadi kurator. Salah satu mantan muridnya yang menjadi TKI di Arab Saudi mengiriminya sebuah naskah novel. Juminah, nama alumi tersebut, sudah berkerja selama lima tahun di sana, menjadi tulang punggung keluarga dengan membiayai sekolah adik-adiknya. Kisah Juminah menemukan cintanya di tanah Arab menjadi novel setebal tigaratus halaman berjudul Seindah Takdir Cinta.
Dari beberapa pertanyaan tentang bagaimana
Bu Aam bisa menulis seproduktif itu, berikut tips yang dibagikan beliau:
1.
Ikut tantangan menulis
bareng menjadi buku Antologi dengan berbagai tema
2. Berusaha menulis 10
halaman setiap hari di A4 sehingga dalam 5 hari mendapat 50 halaman, bila dicetak dalam bentuk buku bisa
menjadi 100 halaman.
3.
Edit dan tata lay out
selama 2 hari.
4. Kirim ke penerbit
Tips agar semangat menulis tetap menyala dan banyak ide
1.
Punya niat dalam bentuk
target, misalnya ingin menulis 1000 buku.
2.
Pilih tokoh panutan
sebagai motivasi, dalam hal ini bu Aam menjadikan Om Jay sebagai inspirator
sehingga ketika semangat menurun, ada yang mengingatkan.
3. Rajin berkunjung, baca dari
beri komentar tulisan peserta lain, banyak membaca akan membuat tulisan ‘gemuk’
karena berisi.
4.
Selalu belajar dan berproses
hingga bisa naik kelas
5.
Jangan pernah merasa tua
untuk memulai, Bunda Kanjeng sebagai teladan
6.
Jangan terpengaruh
dengan ujaran-ujaran yang melemahkan
7.
Bila ide terasa bumpet,
lakukan refreshing hingga mood kembali naik.
Doa saya untuk keberkahan dan kebahagiaan Bu Aam dan keluarga.
Terima kasih atas resumenya yang ditulis dengan hati. Terima kasih juga atas doanya. Semoga Yuni fokus sampai nanti LULUS yah
ReplyDeleteSemangat terus ya
ReplyDeleteAmiin. Doakan ya,. Bu....
DeleteJudulnya menarik
ReplyDelete